Paper Transformator
Pengertian Transformator
Transformator atau yang sering di sebut trafo adalah komponen elektronika
yang dapat menghubungkan jaringan listrik yang mempunyai berbagai macam
tegangan sehingga tenaga listrik dapat didistribusikan secara meluas dan
berfungsi untuk mengubah (menaikkan/menurunkan) tegangangan listrik
bolak-balik (AC).
Transformator terdiri atas inti besi, kumparan primer, dan
kumparan sekunder.Pengertian
Transformator memiliki dua terminal yaitu, terminal input terdapat pada kumparan
primer, dan terminal output terdapat pada kumparan sekunder. Dengan
transformator, generator (380 Volt), saluran transmisi (150 kV) dan beban
beban listrik (220/230 Volt) dapat bekerja bersamaan pada tegangan yang
berbeda.
Bentuk dasar dari pengertian transformator adalah sepasang ujung
pada bagian primer dan sepasang ujung pada bagian sekunder. Bagian primer dan
skunder merupakan lilitan kawat email yang tidak berhubungan secara elektris.
Kedua lilitan kawat ini dililitkan pada sebuah inti yang dinamakan inti trafo.
Biasanya inti pengertian transformator terbuat dari lempengan besi yang
disusun menjadi satu membentuk teras besi. Sedangkan trafo frekuensi tinggi di
gunakan pada rangkaian radio yang menggunakan inti ferit (serbuk besi yang
dipadatkan).
2.
Prinsip
Kerja
Prinsip kerja suatu transformator
adalah induksi bersama (mutual induction) antara dua rangkaian yang dihubungkan
oleh fluks magnet. Dalam bentuk yang sederhana, transformator terdiri dari dua
buah kumparan yang secara listrik terpisah tetapi secara magnet dihubungkan
oleh suatu alur induksi. Kedua kumparan tersebut mempunyai mutual induction yang
tinggi. Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan
dengan kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya gerak listrik)
induksi ( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum faraday.
Berdasarkan hukum Faraday yang menyatakan magnitude
dari electromotive force (emf) proporsional terhadap perubahan fluks terhubung dan
hukum Lenz yang menyatakan arah dari emf berlawanan dengan arah fluks
sebagai reaksi perlawanan dari perubahan fluks.
3.
Rugi – Rugi Pada Transformator
Arus
pusar adalah arus yang mengalir pada material inti karena tegangan yang diinduksi
oleh fluks. Arah pergerakan arus pusar adalah 90o terhadap
arah fluks seperti terlihat pada Gambar 2
Gambar 2. Arus
pusar yang berputar pada material inti.
Dengan adanya resistansi dari material inti maka
arus pusar dapat menimbulkan panas sehingga mempengaruhi sifat fisik material
inti tersebut bahkan hingga membuat transformer terbakar. Untuk mengurangi efek
arus pusar maka material inti harus dibuat tipis dan dilaminasi sehingga dapat
disusun hingga sesuai tebal yang diperlukan Rugi arus pusar dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan
Pe = ke.f2.t2.B2max
Keterangan :
pe = Rugi arus pusar [w/kg]
ke = Konstanta material inti
f = frekuensi [Hz]
t = ketebalan material [m]
Bmax = Nilai puncak medan magnet [T]
Rugi
Hysterisis
Rugi hysterisis terjadi karena respon yang lambat
dari material inti. Hal ini terjadi
karena
masih adanya medan magnetik residu yang bekerja pada material, jadi saat arus eksitasi
bernilai 0, fluks tidak serta merta berubah menjadi 0 namun perlahan-lahan
menuju 0. Sebelum fluks mencapai nilai 0 arus sudah mulai mengalir kembali atau
dengan kata lain arus sudah bernilai tidak sama dengan 0 sehingga akan
membangkitkan fluks kembali. Grafik hysterisis dapat dilihat pada Gambar di
bawah :
Rugi hysterisis ini memperbesar arus eksitasi karena
medan magnetik residu mempunyai arah yang berlawanan dengan medan magnet yang
dihasilkan oleh arus eksitasi.
Rugi
Tembaga
Rugi tembaga adalah rugi yang dihasilkan oleh
konduktor/tembaga yang digunakan sebagai bahan pembuat kumparan. Rugi ini
diakibatkan oleh adanya resistansi bahan. Nilai resistansi konduktor dapat
dihitung dengan Persamaan :
Di
mana :
R
= Tahanan (Ohm)
ρ =
Tahanan jenis (Ohm.m)
l
= Panjang (m)
A =
Luas penampang (m2).
Terlihat bahwa besarnya arus yang mengalir pada
kumparan berpengaruh terhadap besarnya rugi konduktor, dengan kata lain
besarnya beban mempengaruhi besarnya nilai kerugian.
0 komentar :
Post a Comment