Home » Archives for 2013
Thursday, June 13, 2013
Generator
DC merupakan mesin DC yang digunakan untuk mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Secara umum generator DC adalah tidak berbeda dengan motor DC
kecuali pada arah aliran daya. Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan
medannya, generator arus searah (DC) dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
generator berpenguatan bebas dan generator berpenguatan sendiri.
Generator
DC berpenguatan bebas merupakan generator yang mana arus medannya di suplai
dari sumber DC eksternal. Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan
yang mempunyai tahanan akan menghasilkan arus dan menimbulkan fluks pada kedua
kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.
Selengkapnya bisa di download di Mediafire
Program (Source Code) Metode Secant
9:47 AM Unknown
Metoda secant merupakan salah satu metoda yang digunakan untuk mencari
nilai akar dari persamaan y=f(x). Metoda ini dapat dipahami dengan
menggunakan bantuan model segitiga dalam penyelesainnya seperti berikut,
dengan X0 dan X1 merupakan batas yang dijadikan acuan awal untuk
mencari nilai X yang sebenarnya.
Berikut Programnya :
Untuk mendownload program diatas melalui Mediafire
Wednesday, June 12, 2013
Paper Transformator
5:42 PM Unknown
Pengertian Transformator
Transformator atau yang sering di sebut trafo adalah komponen elektronika
yang dapat menghubungkan jaringan listrik yang mempunyai berbagai macam
tegangan sehingga tenaga listrik dapat didistribusikan secara meluas dan
berfungsi untuk mengubah (menaikkan/menurunkan) tegangangan listrik
bolak-balik (AC).
Transformator terdiri atas inti besi, kumparan primer, dan
kumparan sekunder.Pengertian
Transformator memiliki dua terminal yaitu, terminal input terdapat pada kumparan
primer, dan terminal output terdapat pada kumparan sekunder. Dengan
transformator, generator (380 Volt), saluran transmisi (150 kV) dan beban
beban listrik (220/230 Volt) dapat bekerja bersamaan pada tegangan yang
berbeda.
Bentuk dasar dari pengertian transformator adalah sepasang ujung
pada bagian primer dan sepasang ujung pada bagian sekunder. Bagian primer dan
skunder merupakan lilitan kawat email yang tidak berhubungan secara elektris.
Kedua lilitan kawat ini dililitkan pada sebuah inti yang dinamakan inti trafo.
Biasanya inti pengertian transformator terbuat dari lempengan besi yang
disusun menjadi satu membentuk teras besi. Sedangkan trafo frekuensi tinggi di
gunakan pada rangkaian radio yang menggunakan inti ferit (serbuk besi yang
dipadatkan).
2.
Prinsip
Kerja
Prinsip kerja suatu transformator
adalah induksi bersama (mutual induction) antara dua rangkaian yang dihubungkan
oleh fluks magnet. Dalam bentuk yang sederhana, transformator terdiri dari dua
buah kumparan yang secara listrik terpisah tetapi secara magnet dihubungkan
oleh suatu alur induksi. Kedua kumparan tersebut mempunyai mutual induction yang
tinggi. Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan
dengan kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya gerak listrik)
induksi ( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum faraday.
Berdasarkan hukum Faraday yang menyatakan magnitude
dari electromotive force (emf) proporsional terhadap perubahan fluks terhubung dan
hukum Lenz yang menyatakan arah dari emf berlawanan dengan arah fluks
sebagai reaksi perlawanan dari perubahan fluks.
3.
Rugi – Rugi Pada Transformator
Arus
pusar adalah arus yang mengalir pada material inti karena tegangan yang diinduksi
oleh fluks. Arah pergerakan arus pusar adalah 90o terhadap
arah fluks seperti terlihat pada Gambar 2
Gambar 2. Arus
pusar yang berputar pada material inti.
Dengan adanya resistansi dari material inti maka
arus pusar dapat menimbulkan panas sehingga mempengaruhi sifat fisik material
inti tersebut bahkan hingga membuat transformer terbakar. Untuk mengurangi efek
arus pusar maka material inti harus dibuat tipis dan dilaminasi sehingga dapat
disusun hingga sesuai tebal yang diperlukan Rugi arus pusar dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan
Pe = ke.f2.t2.B2max
Keterangan :
pe = Rugi arus pusar [w/kg]
ke = Konstanta material inti
f = frekuensi [Hz]
t = ketebalan material [m]
Bmax = Nilai puncak medan magnet [T]
Rugi
Hysterisis
Rugi hysterisis terjadi karena respon yang lambat
dari material inti. Hal ini terjadi
karena
masih adanya medan magnetik residu yang bekerja pada material, jadi saat arus eksitasi
bernilai 0, fluks tidak serta merta berubah menjadi 0 namun perlahan-lahan
menuju 0. Sebelum fluks mencapai nilai 0 arus sudah mulai mengalir kembali atau
dengan kata lain arus sudah bernilai tidak sama dengan 0 sehingga akan
membangkitkan fluks kembali. Grafik hysterisis dapat dilihat pada Gambar di
bawah :
Rugi hysterisis ini memperbesar arus eksitasi karena
medan magnetik residu mempunyai arah yang berlawanan dengan medan magnet yang
dihasilkan oleh arus eksitasi.
Rugi
Tembaga
Rugi tembaga adalah rugi yang dihasilkan oleh
konduktor/tembaga yang digunakan sebagai bahan pembuat kumparan. Rugi ini
diakibatkan oleh adanya resistansi bahan. Nilai resistansi konduktor dapat
dihitung dengan Persamaan :
Di
mana :
R
= Tahanan (Ohm)
ρ =
Tahanan jenis (Ohm.m)
l
= Panjang (m)
A =
Luas penampang (m2).
Terlihat bahwa besarnya arus yang mengalir pada
kumparan berpengaruh terhadap besarnya rugi konduktor, dengan kata lain
besarnya beban mempengaruhi besarnya nilai kerugian.
Tuesday, February 26, 2013
Paper Aplikasi Jembatan Wheatstone
9:36 PM Unknown
1.
Teori Jembatan Wheatstone
Jembatan
Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter Christie pada
1833 dan meningkat dan dipopulerkan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun
1843. Dalam umumnya Jembatan Wheatstone dipergunakan untuk memperoleh ketelitian
dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relative
kecil sekali umpamanya saja suatu kebocoran dari kabel tanah/ kortsluiting dan
sebagainya. Rangkaian ini dibentuk oleh empat buah tahanan (R) yag merupakan
segiempat A-B-C-D dalam hal mana rangkaian ini dihubungkan dengan sumber
tegangan dan sebuah galvanometer nol (0). Kalau tahanan-tahanan itu diatur
sedemikian rupa sehingga galvanometer itu tidak akan mengadakan suatu hubungan
antara keempat tahanan tersebut.
Jembatan
Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk mengukur suatu
tahanan yang tidak diketahui harganya (besarannya). Kegunaan dari Jembatan
Wheatstone adalah untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus yang
mengalir pada galvanometer sama dengan nol (karena potensial ujung-ujungnya
sama besar). Sehingga dapat dirumuskan dengan perkalian silang. Cara kerjanya
adalah sirkuit listrik dalam empat tahanan dan sumber tegangan yang dihubungkan
melalui dua titik diagonal dan pada kedua diagonal yang lain dimana
galvanometer ditempalkan seperti yang diperlihatkan pada jembatan wheatstone.
2.
Konsep Jembatan Wheatstone
Jembatan
Wheatstone adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu yang tidak
diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua kali dari rangkaian
jembatan, satu kaki yang mencakup komponen diketahui kerjanya mirip dengan
aslinya potensiometer. Jembatan Wheatstone adalah suatu proses menentukan nilai
hambatan listrik yang presisi/tepat menggunakan rangkaian Jembatan Wheatstone dan
melakukan perbandingan antara besar hambatan yang telah diketahui dengan besar
hambatan yang belum diketahui yang tentunya dalam keadaan Jembatan disebut
seimbang yaitu Galvanometer menunjukkan pada angka nol. Rangkaian Jembatan
Wheatstone tersebut memiliki susunan dari 4 buah hambatan yang mana 2 dari
hambatan tersebut adalah hambatan variable dan hambatan yang belum diketahui
besarnya yang disusun secara seri satu sama lain dan pada 2 titik diagonalnya
dipasang sebuah Galvanometer dan pada 2
titik diagonal lainnya diberikan sumber tegangan. Galvanometer adalah alat yang
digunakan untuk mendeteksi dan pengukuran arus. Kebanyakan alat ini kerjanya
tergantung pada momen yang berlaku pada kumparan di dalam magnet. Gambar
rangkaian Jembatan Wheatstone yaitu seperti gambar di bawah ini :
R1,
R2, dan R3 merupakan hambatan yang sudah diketahui,
sedangkan R4 adalah hambatan yang akan dicari besarnya. Dengan mengatur
sedemikian rupa besar hambatan variable sehingga arus yang mengalir pada
Galvanometer sama dengan nol, dalam keadaan ini jembatan tersebut disebut
seimbang sehingga sesuai dengan hukum Ohm. Rangkaian Jembatan Wheatstone juga
dapat disederhanakan dengan menggunakan kawat geser apabila besarnya hambatan
bergantung pada panjang penghantar.
Jembatan Wheatstone
adalah alat yang paling umum digunakan untuk pengukuran tahanan yang teliti
dalam daerah 1 sampai 100.000 Ω. Jembatan Wheatstone terdiri dari tahanan R1,
R2, R3, dimana tahanan tersebut merupakan tahanan yang
diketahui nilainya dengan teliti dan dapat diatur. (Lister, 1993).
3.
Aplikasi Jembatan Wheatstone
Salah
satunya adalah dalam percobaan mengukur regangan pada benda uji berupa beton
atau baja. Dalam percobaan kita gunakan strain gauge, yaitu semacam pita yang
terdiri dari rangkaian listrik untuk mengukur dilatasi benda uji berdasarkan
perubahan hambatan penghantar di dalam strain gauge. Strain gauge ini direkatkan kuat pada benda
uji sehingga deformasi pada benda uji akan sama dengan deformasi pada strain
gauge. Seperti kita ketahui, jika suatu material ditarik atau ditekan, maka
terjadi perubahan dimensi dari material tersebut sesuai dengan sifat2
elastisitas benda. Perubahan dimensi pada penghantar akan menyebabkan perubahan
hambatan listrik, ingat persamaan R = ρ.L/A. Perubahan hambatan ini sedemikian
kecilnya, sehingga untuk mendapatkan hasil eksaknya harus dimasukkan kedalam
rangkaian jembatan Wheatstone. Rangkaian listrik beserta jembatan Wheatstonenya
sudah ada di dalam strain gauge.
4.
Kelebihan Jembatan Wheatstone
Dapat
mengukur perubahan hambatan yang sangat kecil pada penghantar.
Contoh
aplikasi : strain gauge, yang digunakan untuk mengukur regangan material (baja
atau beton) didasarkan pada perubahan kecil penghantar yang berdeformasi akibat
gaya eksperimen. Perubahan kecil dimensi penampang dihitung dari peribahan
hambatan pada rangkaian jembatan wheatstone yang dihubungkan sensor ke alat
pencatat data logger untuk setiap transducer.
5.
Manfaat Jembatan Wheatstone di bidang Perikanan
Perancangan
dan pembuatan perhitungan ikan secara otomatis diciptakan alat-alat yang
bertujuan untuk mempermudah tugas manusia dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam
bidang perikanan perlu diciptakan suatu alat yang dapat menmggantikan tugas
manusia untuk menghitung jumlah ikan-ikan saat beri makan ikan-ikan, akan
menjaga jumlah ikan-ikan dalam jumlah banyak sehingga tugas manusia dapat
digantikan oleh alat ini juga dapat mempercepat proses perhitungan ikan
otomatis ini dapat dihitung jumlah ikan dalam jumlah banyak, dalam waktu yang
relatif cepat.
By : Yoga Putra Prathama
Jurusan Teknik Elektro UNILA
Monday, February 25, 2013
Video : Fatin Shidqia Lubis - Rumour Has It | X Factor Indonesia Gala Show 22 Februari 2013
4:01 PM Unknown
Ini dia yang aku tunggu tunggu dari X Factor Indonesia, yaitu penampilan Fatin Shidqia Lubis yang selalu memberikan kejutan saat tampil di Gala Show. Fatin yang menyanyikan single lagu dari Adele - Rumour Has It mendapatkan pujian dari semua juri, tetapi tidak untuk Anggun, dia mengatakan bahwa penampilan Fatin gayanya kurang. Tapi Ahmad Dhani memberi saran ke Fatin bahwa kamu jangan menjadi orang lain jadilah dirimu sendiri.
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)