Ringkasan Materi Kuliah Mengenai "Aqidah"

Saturday, November 5, 2011

Ringkasan Materi Kuliah Mengenai "Aqidah"


A.      PENGERTIAN AQIDAH 

Kata "‘aqidah" diambil dari kata dasar "al-‘aqdu" yaitu ar-rabth(ikatan), al-Ibraam (pengesahan), al-ihkam(penguatan), at-tawatstsuq(menjadi kokoh, kuat), asy-syaddu biquwwah(pengikatan dengan kuat),at-tamaasuk(pengokohan) dan al-itsbaatu(penetapan). Di antaranya juga mempunyai arti al-yaqiin(keyakinan) dan al-jazmu(penetapan).

"Al-‘Aqdu" (ikatan) lawan kata dari al-hallu(penguraian, pelepasan). Dan kata tersebut diambil dari kata kerja: " ‘Aqadahu" "Ya'qiduhu" (mengikatnya), " ‘Aqdan" (ikatan sumpah), dan " ‘Uqdatun Nikah" (ikatan menikah). Allah Ta'ala berfirman, "Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja ..." (Al-Maa-idah : 89).

Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id. (Lihat kamus bahasa: Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu'jamul Wasiith: (bab: ‘Aqada).

Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah aqidah; baik itu benar ataupun salah.
Kata "‘aqidah" diambil dari kata dasar "al-‘aqdu" yaitu ar-rabth(ikatan), al-Ibraam (pengesahan), al-ihkam(penguatan), at-tawatstsuq(menjadi kokoh, kuat), asy-syaddu biquwwah(pengikatan dengan kuat),at-tamaasuk(pengokohan) dan al-itsbaatu(penetapan). Di antaranya juga mempunyai arti al-yaqiin(keyakinan) dan al-jazmu(penetapan).

"Al-‘Aqdu" (ikatan) lawan kata dari al-hallu(penguraian, pelepasan). Dan kata tersebut diambil dari kata kerja: " ‘Aqadahu" "Ya'qiduhu" (mengikatnya), " ‘Aqdan" (ikatan sumpah), dan " ‘Uqdatun Nikah" (ikatan menikah). Allah Ta'ala berfirman, "Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja ..." (Al-Maa-idah : 89).

Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id. (Lihat kamus bahasa: Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu'jamul Wasiith: (bab: ‘Aqada).

Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah aqidah; baik itu benar ataupun salah.

B.       MATERI AJARAN AKIDAH DALAM ISLAM

1.   Aqidah Ilahiyah (Bersifat Ketuhanan)
Maksudnya seseorang yang dalam keadaan sadar meyakini, memahami, menjiwai dan mengamalkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kapasitas Alloh sebagai Tuhan. Ia meliputi Syariah Allah (ketetapan atau aturan yang berupa perintah, larangan, anjuran, janji, ancaman, dan kehendak),  Sifat-sifat Allah,Nama-nama Allah dan Otorisasi Allah.
2.   Aqidah Nubuwah
Meyakini, memahami, menjiwai dan mengamalkan yang berhubungan dengan nabi. Ia meliputi segala ketetapan (perintah, anjuran, ancaman, larangan, janji, prediksi), Sifat (Sidiq, amanah, tablig, fathonah), Keistimewaan, kemuliaan, akhlaqnya serta ucapan, sikap, dan perbuatannya.
3.   Aqidah Ruhaniyah (Metafisis)
Meyakini, menjiwai, memahami, segala sesuatu yang bersifat ghoib  (tidak terdeteksi oleh panca indera).
4.   Akidah Samiyyah (Pendengaran)
Meyakini apa yang didengar atau diperoleh dari al-Quran dan as sunnah tanpa ada keraguan sedikitpun.

C.      ASPEK KEYAKINAN / AQIDAH

Aspek keyainan yang harus ditimbulkan adalah:
1. Islam adalah satu-satunya agama yang benar disisi Allah.
2. Islam adalah agama yang universal.
3. Islam yang dibawa oleh Rasul Muhammad SAW adalah agama terakhir.
4. Setelah Ialam itu diyakini maka haruslah ditindaklanjuti dengan amal, ilmu, da’wahatau   
    jihad dan shabar atau teguh dalam berislam.
5. Sempurnanya islam mencakup dua ahal pokok yaitu: Sunnatullah Islam dalam dalam      
    bentuk ketentuan- ketentuan dasar.

D.      HAKEKAT IMAN DAN BANGUNAN INSAN KAMIL


Keimanan seseorang bertambah melalui tahapan-tahapan, yakni:
1. Proses masuknya iman yakni dari gejolak hati.
2. Berdzikir
3. Kemantapan iman dalam diri seseorang.

E.       IMAN KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA

Empat konsep untuk mengembangkan dan meningkatkan iman dalam perspektif filsafat pendidikan Islam, yakni:
      
      Tauhid uluhiyah, yaitu bertolak dari pandangan bahwa hanya Allah yang patut disembah,
memohon dan minta pertolongan.

      Tauhid rububiyah, yaitu bertolak dari pandangan bahwa hanya Allah yang menciptakan,
mengatur, dan memelihara alam seisinya.

      Tauhid mulkiyah, yaitu bertolak dari pandangan bahwa Allah Pemilik segalanya dan Yang
Menguasai segalanya, Pemilik dan Penguasa manusia serta alam semesta, dan Penguasa di hari kemudian.

      Tauhid rahmaniyah, yaitu bertolak dari pandangan bahwa Allah adalah Maha rahman dan Maha rahim, Maha pengampun, Pemaaf dan sebagainya.

IBADAH 

        Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara’ (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan
maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah:

Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya.

Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.
Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin. Yang ketiga ini adalah definisi yang paling lengkap.

           Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Allah berfirman dalam Quran Surat Adz-Dzaariyaat ayat 56-58:

“Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku."
"Aku tidak menghen-daki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.”            

AKHLAQ

Akhlak berasal dari kata “akhlaq” yang merupakan jama’ dari “khulqu” dari bahasa Arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu terbagi dua yaitu Akhlak yang Mulia atau Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah). Akhlak berasal dari kata “akhlaq” yang merupakan jama’ dari “khulqu” dari bahasa Arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. 

1 comment :