Home » Archives for May 2012
Wednesday, May 30, 2012
1.1. Latar Belakang
Sekarang
ini kita mengetahui bahwa tingkat kemakmuran dan kesejahteraan di negara kita
masih tertinggal atau dalam kata lain relatif rendah dibandingkan negara -
negara ASEAN lainnya. Dapat kita lihat bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia pada
2011 lalu, Badan Pusat Statistik mengungkapkan, jumlah orang miskin di
Indonesia adalah 30,02 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 18,97 juta
berada di perdesaan, dan 11,05 juta berada di perkotaan.
Menurut
Mohammad Ali (2009: 58) dalam buku “Pendidikan untuk Pembangunan Nasional”
dijelaskan bahwa “pendidikan merupakan
sektor yang paling strategis dalam pembangunan nasional”, oleh karena itu
aspek yang penting untuk diperhatikan untuk memberdayakan manusia menuju
pembangunan adalah pendidikan karena dengan pendidikan kita tidak hanya
mempunyai bekal pengetahuan tetapi juga memiliki kemampuan untuk berpartisipasi
aktif dalam setiap kegiatan pembangunan masyarakat.
Dengan
adanya pendidikan, masyarakat bisa berpikir kreatif dan mampu mengikuti
perubahan seperti penggunaan inovasi baru, penerapan teknologi, dan pola pikir
yang brorientasi pada pembangunan. Masyarakat yang tidak mampu berubah untuk
mengikuti perkembangan zaman akan semakin tertinggal. Dalam keadaan seperti
ini, struktur ekonomi masyarakat pedesaan akan tetap berada dalam ambang
kemiskinan. Oleh karena itu, peran pindidikan di Indonesia
sangatlah
guna kemajuan bangsa serta dapat memberdayakan masyarakat dari kemiskinan, baik
kemiskinan pendidikan maupun kemiskinan ekonomi.
Name : Yoga Putra Prathama
NPM : 1115031084
Klik di sini untuk mendownload file makalah lengkap.
How Hydropower Plants Work (Bahasa Inggris Teknik)
11:06 AM Unknown
The Power of Water
When watching a river roll by, it's
hard to imagine the force it's carrying. If you have ever been white-water
rafting, then you've felt a small part of the river's power. White-water rapids
are created as a river, carrying a large amount of water downhill, bottlenecks
through a narrow passageway. As the river is forced through this opening, its
flow quickens. Floods are another
example of how much force a tremendous volume of water can have.
Hydropower plants harness water's
energy and use simple mechanics to convert that energy into electricity. Hydropower
plants are actually based on a rather simple concept -- water flowing
through a dam turns a turbine, which turns a generator.
Here are the basic components of a
conventional hydropower plant:
- Dam - Most hydropower plants rely on a dam that holds back water, creating a large reservoir. Often, this reservoir is used as a recreational lake, such as Lake Roosevelt at the Grand Coulee Dam in Washington State.
- Intake - Gates on the dam open and gravity pulls the water through the penstock, a pipeline that leads to the turbine. Water builds up pressure as it flows through this pipe.
- Turbine - The water strikes and turns the large blades of a turbine, which is attached to a generator above it by way of a shaft. The most common type of turbine for hydropower plants is the Francis Turbine, which looks like a big disc with curved blades. A turbine can weigh as much as 172 tons and turn at a rate of 90 revolutions per minute (rpm), according to the Foundation for Water & Energy Education (FWEE).
- Generators - As the turbine blades turn, so do a series of magnets inside the generator. Giant magnets rotate past copper coils, producing alternating current (AC) by moving electrons. (You'll learn more about how the generator works later.)
- Transformer - The transformer inside the powerhouse takes the AC and converts it to higher-voltage current.
- Power lines - Out of every power plant come four wires: the three phases of power being produced simultaneously plus a neutral or ground common to all three. (Read How Power Distribution Grids Work to learn more about power line transmission.)
- Outflow - Used water is carried through pipelines, called tailraces, and re-enters the river downstream.
Download Full via 4shared
Tuesday, May 29, 2012
Buku Mata Kuliah KWN Jurusan Teknik Elektro Unila
9:09 PM Unknown
A.
Pancasila dan Sejarah Pemikirannya
Ada kalangan yang berpendapat bahwa tanggal 1 Juni 1945 bukannya merupakan hari lahir Pancasila oleg Soekarno dengan pidatonya di depan BPUPKI tentang dasar filsafat negara (weltanschauung): melainkan tanggal tersebut adalah hari “dilahirkannya” Pancasila. Pendapat ini sesuai belaka dengan pidato Soekarno sendiri tatkala menerima gelsr Doktor Honoris Causa di UGM 19 Desember 1951 dimana Promotor Prof.Mr. Notonagoro menegaskan bahwa “Paduka yang mulia adalah pencipta Pancasila”.
Soekarno dalam pidato sambutan penganugerahan gelar doktor tersebut menyatakan bahwa beliau hanyalah sekedar seorang “penggali pengutara dari pancasila”. Dalam kursus Pancasila tahun 1959 di Istana Negara Jakarta Soekarno menyatakan bahwa sila-sila Pancasila itu sudah terkandung selama ribuan tahun dalam kebudayaan bangsa, sejak saf-saf budaya pra-Hindu,Hindu-Budha, dan Islam.
Dengan demikian jelaslah bahwa lahirnya Pancasila itu sebagaiu jawaban atas pertanyaan Ketua BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Keerdekaan Indonesi). “Negara yang akan kita dirikan itu apa dasarnya?’ – Merupakan proses Genial anak bangsa, Soekarano. Memang pada orde baru ada pembelokan sejarah lahirnya Pancasila dengan menambahkan nama Moh. Yamin dan Soepomo, akan tetapi setelah oleh Ananda B.Kusuma, peneliti Universitas Indonesia terbukti bahwa hanya Soekarnolah yang mengusulkan dasar Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila hasil pemikiran Soekarno kemudian diterima sebagai bahan dasar oleh panitia kecil yang dibentuk oleh BPUPKI, menghasilkan “Piagam Jakarta” pada tanggal 22 Juni 1945, dan dengan koreksi pada “tujuh kata” sila pertama, Pancasila termaktub dalam pembukuan Undang-undanf Dasar 1945 sebagai dasar gilsafat negra Indonesia.
Dengan itu maka Pancasila sekaligus berfungsi selaku ideologi negara sejalan dengan pemikiran A.M.W. Pranarka (1985) tentang triade pancasila : sebagai pandangan hidup, sebagai dasar negara dan sebagai ideologi nasional. Pancasial sebagai pandangan hidup memiliki matra filosofis, sebagai dasar negar memiliki matra hukum knegaraan dan sebagai ideologi nasional memiliki matra praksis sebagai program aksi guna menjaga, mengelola dan memperjuangkan kepentingan nasional yang dinyatakan dengan Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, yakni merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur.
Fungsi Pancasila sebagai ideologi dalam pada itu agak dilematis begitu negara dan bangsa ini memasuki kurun reformasi yang membawa akibat berhentinya Presiden Suharto pada 21 mei 1998. Dalam sambutan wisuda awal mei 2006 Rektor UGM Sofian Efendi mengecam perilaku elite politik yang “meluluhlantakan” Undang-undang Dasar 1945 dengan amandemen-amandemen yang “kebablasan”. Berulang kali ia melemparkan ualang wacana arti penting Pancasila sebagai ideologi negara, sementara dilain pihak selama sewindu era reformasi yang penuh keleluasaan ini tampak emacam arus “Pancasila-Phobia” begitu mencolok.
Klik di sini untuk mendownload seluruh bab.
UTS Pemrograman Komputer JTE UNILA 2011/2012
8:52 PM Unknown
UTS
MK : DASAR PEMROGRAMAN KOMPUTER
Soal
Suatu perusahaan mempunyai sistem penggajian sebagai berikut
:
Golongan I :
Rp 1.000.000
II
: Rp 2.000.000
III
: Rp 3.000.000
IV
: Rp 4.000.000
Masa kerja diperhitungkan sbb setiap 2 thn akan mendapatkan
kenaikan gaji sebesar 5 % dari gaji dasar.
Bagi karyawan yang sudah berkeluarga mendapat tunjangan :
1. Istri 15 %
2. Anak 10 % / anak. Maksimum 2 orang anak
Bagi karyawan yang mempunyai jabatan akan mendapatkan
tunjangan sbb :
1. Menejer 100% dari gaji
2. Kepala bagian 80%
3. Kepala seksi 60%
4. Supervise 40%
5. Mandor 25%
Pajak penghasilan bersifat progresif yaitu :
Penghasilan di bawah Rp 2.000.000 pajaknya 0%
Rp
2.000.000 – Rp 5.000.000 pajaknya 15%
Di
atas Rp 5.000.000 pajaknya 20%
Buat flowchart dan program untuk menghitung penghasilan
karyawan di perusahaan tersebut.
Output : penghasilan bersih
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)